Dunia hiburan Korea Selatan kembali diguncang dengan isu seksual. Penyanyi Taiwan, Estrella Lin mengatakan untuk bisa terkenal di sana, artis harus ma
01 Sep 2010
Jauh sebelumnya, rahasia umum ini mendukung kata-kata aktor terkenal dan sutradara Korea Selatan, Na Woonkyu, yang mengaku pada tahun 1937 sudah terjadi sutradara film harus menjadi seperti mucikari untuk aktris, seperti dikatakan sumber berita media Chosun Ilbo. Salah satu penyebabnya karena dominasi pria di masyarakat Korea Selatan sangat kuat dan sangat kurang respek terhadap artis perempuan, nun
u melayani hubungan seksual.
BURUKNYA dunia hiburan di Korea Selatan ini bermula dari pengalaman Estrella yang dituangkan dalam bukunya dan diliput media massa Taiwan. Buku Estrella berisi pengalaman berkarir di Korea Selatan selama tiga tahun. Dia kembali ke Taiwan, Desember tahun lalu, karena tidak tahan dengan kondisi di sana.
Sejumlah media di Korea Selatan, Korea Herald dan Chosun ilbo turut memberitakannya. Korean Herald dan Chosun Ilbo, Selasa (31/8) melansir bahwa Estrella selama berkarir di Korea Selatan bergabung dengan sebuah agensi artis. Namun pihak agensi menawarinya untuk menjual tubuhnya agar populer. Estrella diminta berhubungan seks dengan para bos di dunia hiburan.
"Aku dipaksa untuk menghibur para investor dengan seks. Tapi aku tidak melakukannya. Aku tidak takut diprotes orang Korea karena pengakuanku ini. Karena apa yang aku katakan benar adanya," kata Estrella, mantan personel grup 3EP Beauties, ini.
Di Taiwan, Estrella sudah menuliskan soal keburukan industri hiburan di Korea Selatan dalam sebuah buku, isi buku itu antara lain ia harus memalsukan tahun kelahiran dari semula tahun 1980 diubah menjadi 1985 agar tidak terlalu tua.
Lin juga menulis banyak penyanyi terkenal di Korea, tanpa memandang jenis kelamin, juga melakukan praktik mucikari. Dalam bukunya juga disebutkan masa-masa sulit Estrella Lin berkarir di Korea Selatan. Seperti dia harus berlatih menari selama 5 jam sehari dan dua minggu sekali harus menyuntik kakinya karena rasa salat di luturnya.
Sebelum Estrella mengungkapkan keburukan industri hiburan di Korea Selatan, kasus serupa juga pernah terungkap. Kasus jual tubuh oleh para artis itu terungkap melalui aksi gantung diri bintang serial Boys Before Flowers Jang JaYeon. Jang JaYeon dikabarkan bunuh diri karena dipaksa melakukan hubungan seks dengan para investor. Namun hal ini tidak terbuktikan dan kasusnya ditutup polisi. Seorang model Pani Lee juga mengakui bahwa ia pernah diminta berhubungan seks dengan seorang tokoh berpengaruh di industri hiburan untuk uang dan ketenaran.
Setelah kematian Jang JaYeon itu, survei pun dilakukan Komnas HAM Nasional Korsel pada para selebriti. Komnas HAM melakukan survei terhadap lil aktris lama dan 240 aktris baru. Dari survei itu, sekitar 60 persen responden melaporkan telah mendapat rayuan seksual dari orang-orang yang bisa mempengaruhi karir mereka. Atas pertanyaan spesifik yang diajukan Komisi HAM Nasional, 22 persen aktris yang diwawancara mengaku mereka pernah dipaksa atau diminta oleh agen-agen mereka untuk melayani hubungan seksual. Sedangkan lebih dari 6 persen mengaku pernah mengalami kekerasan seksual.
Source :
No comments:
Post a Comment